Epilepsi
adalah sebuah gangguan saraf kronik yang ditandai oleh kejadian kejang
berulang akibat gangguan aktivitas listrik di otak.
Setiap
kondisi yang menyebabkan gangguan pola normal aktivitas saraf dapat
menyebabkan kejang. Epilepsi dapat timbul dari perkembangan sel saraf
yang tidak normal, ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak, atau
kombinasi keduanya. Namun tidak semua kejang dapat dikatakan sebagai
epilepsi. Diagnosis epilepsi baru ditegakkan setelah dilakukan wawancara
medis lengkap dan pemeriksaan EEG.
Terapi epilepsi sebaiknya
dilakukan sedini mungkin setelah diagnosis epilepsi ditegakkan. Terapi
pilihan untuk epilepsi adalah dengan pemberian obat antikejang. Jenis
obat yang dipilih disesuaikan dengan jenis dan variasi kejangnya.
Kebanyakan pasien hanya memerlukan satu jenis obat (monoterapi), meski
masih terdapat beberapa yang memerlukan dua jenis obat antikonvulsan
atau lebih.
Sampai saat ini, epilepsi belum dapat disembuhkan,
tetapi dapat dikontrol dengan obat-obatan yang mencegah terjadinya
epilepsi. Operasi untuk menyembuhkan operasi pun termasuk salah satu
operasi yang sulit. Prosedur pembedahan hanya dipertimbangkan sebagai
salah satu terapi pada kasus-kasus yang tidak responsif terhadap
pengobatan antikejang. Selain pembedahan, masih ada beberapa metoda lain
, yaitu:
# Diet ketogenik (diet tinggi lemak dan rendah
karbohidrat). Mekanisme tidak diketahui dan terutama diterapkan pada
kasus epilepsi berat.
# Stimulasi elektrik
Terdapat
beberapa studi yang meneliti peran metoda pengobatan alternatif sebagai
terapi epilepsi, seperti akupuntur, intervensi psikologis, vitamin, dan
yoga namun tidak ada satupun diantaranya yang terbukti bermakna. Jadi
dapat disimpulkan bahwa terapi epilepsi yang dilakukan pertama kali
adalah dengan memberikan obat antikejang. Satu-satunya terapi epilepsi
tanpa obat ataupun pembedahan adalah dengan menerapkan diet ketogenik,
dan terapi ini baru dipertimbangkan apabila obat-obatan tidak dapat
membantu untuk mengendalikan kejang. Dan yang tidak kalah penting adalah
tindakan pencegahan kejang itu sendiri. Sebaiknya pasien mulai
mengenali faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya kejang sehingga
pajanannya dapat diminimalisir.
Sebagai kesimpulan, orang
dengan epilepsi dapat hidup secara normal. Yang terpenting adalah
penderita epilepsi tersebut mengikuti terapi yang sudah ditentukan oleh
dokter, hindari pencetus kejang (bila ada), makan makanan bergizi,
olahraga teratur, dan hindari stres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar