Sabtu, 29 Maret 2014

Tips Mengatasi Ruam Popok


Para Mommies pasti pernah mengalami yang namanya nappy rash atau si ruam popok ini. Ada beberapa cara untuk mengantisipasi si ruam popok ini, antara lain:
  • Ganti popok sesering mungkin. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bila popok sudah penuh atau terkena Buang Air Besar, segera ganti, jangan ditunda!
  • Bersihkan bagian yang  tertutup popok dengan air mengalir. Selain mencegah ruap popok, juga sekaligus mencegah terjadinya risiko infeksi saluran kemih.
  • Kenali popok yang dipakai. Ada anak yang alergi atau tidak cocok dengan merek popok sekali pakai tertentu. Dulu anak saya tidak cocok dengan sebuah merek, alhasil ruam popok pun menyerangnya :(
  • Jangan menggunakan bedak bayi di bagian yang tertutup popok, partikel bedak tabur yang sangat halus bisa menyumbat kemaluan si kecil. Lagipula, alih-alih mengharumkan, kalau tertutup popok dan bercampur dengan kotoran si kecil malah bisa jadi penyebab iritasi kulit bayi.
  • Hindari membersihkan area yang tertutup popok dengan tisu basah yang mengandung alkohol atau parfum.
Kalau anak sudah telanjur kena ruam popok gimana? Ini yang pernah saya lakukan:
  • Mengganti merek popok sekali pakai yang disinyalir menjadi pencetus ruam popok. Ruam popok kan bisa terjadi akibat gesekan popok sekali pakai dengan kulit bayi, jadi bisa saja bahan yang ada di dalam popok sekali pakai merek tertentu itu nggak cocok.
  • Menjarangkan pemakaian popok sekali pakai. Ketika Langit terkena ruam popok, maka saya hanya memakaikan pospak kalau kami pergi atau tidur malam saja. Selebihnya, no diapers!
  • Menggunakan salep khusus yang menyamankan si kecil. Ada beberapa Mommies yang menggunakan minyak kelapa, VCO atau minyak zaitun.

Ruam popok memang bukan masalah serius, tapi kalau dibiarkan, membuat bayi tidak nyaman. Penyembuhan ruam popok, tidak bisa instan, alias sekali oles langsung hilang. Ingat, kan, bahwa saya kurang percaya sama aneka perawatan instan? Malah membuat saya bertanya-tanya kandungannya apa sehingga bisa secepat itu.  Intinya, kita sebagai orangtua harus sabar saat menghadapi penyakit apapun yang menimpa si kecil. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar