Senin, 07 Oktober 2013

Penyebab Gangguan Apnea Saat Tidur


8 Hal Penyebab Gangguan Apnea Saat Tidur


Apakah Anda termasuk orang yang mendengkur ketika tidur ? jika iya, bisa jadi Anda berisiko terkena gejala sleep apnea.

Sleep apnea atau apnea tidur adalah gangguan tidur yang ditandai dengan sulitnya seseorang untuk bernafas ketika tidur, bahkan hingga ratusan kali.
Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah salah satu jenis yang paling umum dari gangguan apnea tidur, kondisi ini terjadi ketika otot-otot dibagian belakang tenggorokan tertekuk yang menyebabkan udara terhambat untuk keluar.
Menurut Dr. Matthew D. Mingrone, MD, pemimpin dokter di EOS Sleep Centers, California, ada orang-orang tertentu yang lebih mungkin mengalami gangguan tidur tersebut, dan berikut 8 penyebab sleep apnea menurut Mingrone, :
Obesitas
Kemungkinan faktor risiko yang paling indikatif terjadi pada orang yang memiliki kelebihan berat badan. Menurut berita di WebMd.com orang dewasa yang memiliki kelebihan berat badan berisiko 7 kali lebih besar untuk terkena OSA daripada orang yang memiliki berat badan normal. Kelebihan berat badan menambah tekanan pada tabung pernapasan sehingga membuat diameter saluran udara menjadi lebih kecil.
Lingkar leher besar
Pria dengan lingkar leher yang lebih besar dari 17 inchi dan wanita yang lebih dari 15 inchi memiliki risiko lebih tinggi terkena OSA.
Usia
Menurut National Heart Lung and Blood Institute, apnea tidur sebenarnya kondisi yang bisa berisiko pada semua usia, namun kondisi ini lebih umum terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut. “Seiring bertambahnya usia, kita kehilangan sedikit nada suara dan elastisitas otot tenggorokan sebagai proses penuaan yang normal,” ungkap Mingrone, dengan adanya pelunakkan alami pada jaringan tenggorokan yang disebabkan oleh proses penuaan alami, ada kemungkinan itu berisiko terkena sleep apnea.
Riwayat keluarga
Mingrone berpendapat bahwa ini bukan berarti Anda memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan apnea tidur, seperti beberapa jenis kanker yang bisa menurun dari generasi ke generasi. Kecuali jika Anda mewarisi aspek tertentu dari susunan fisik yang dapat meningkatkan risiko tidur apnea, seperti misalnya ibu Anda dirawat dirumah sakit karena apnea tidur yang disebabkan rahang yang sempit, Anda mungkin juga harus mengunjungi dokter yang sama di kemudian hari karena mungkin juga Anda memiliki rahang yang kecil.
Peminum alkohol
Menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism.z`, kebiasaan mengonsumsi alkohol sebelum tidur berisiko terkena apnea tidur, bahkan pada seseorang yang sebelumnya tidak memiliki OSA. Sedangkan pada orang yang sudah memiliki OSA, mengonsumsi alkohol dapat memperpanjang gejala tidur apnea tersebut.
Merokok
Menurut sebuah studi pada tahun 2001, perokok 2 kali lebih besar terkena OSA dibandingkan dengan yang bukan perokok. “Merokok menyebabkan sebagian jaringan saluran pernapasan membengkak karena adanya iritasi yang disebabkan oleh asap rokok,” kata Mingrone. Pembengkakan tersebut mengurangi ruang untuk udara keluar melalui hidung dan tenggorokan.
Jenis kelamin
Pria paruh baya memiliki 2 kali lebih mungkin untuk mengembangkan gejala OSA daripada wanita di usia yang sama. Menurut Mingrone hanya ada sekitar 15-20% pasien tidur apnea adalah wanita sedangkan pria 2 kali lebih besar, hal ini mungkin disebabkan karena adanya perbedaan anatomi dimana pria memiliki lingkar leher yang lebih besar daripada wanita.
Ras
Sebuah studi menunjukan bahwa risiko gejala tidur apnea bisa bervariasi sesuai dengan golongan ras berdasarkan ciri-ciri fisik tertentu, ini mungkin disebabkan adanya perbedaan anatomi dibagian saluran pernapasan dari berbagai kelompok etnis di dunia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar