Selaput dara tiruan nampaknya sedang marak akhir-akhir ini di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Meskipun tidak dapat diketahui secara pasti, namun peredaran dan penggunaannya di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata.
Apa itu selaput dara tiruan?
Selaput dara tiruan merupakan suatu
benda buatan yang terdiri dari selembar bahan tembus pandang yang mudah
mencair, berukuran persegi, dengan cairan warna merah di bagian
tengahnya. Benda ini digunakan untuk menciptakan efek perdarahan pada
saat hubungan seksual pertama kali bagi para wanita yang sebelumnya
sudah pernah melakukan hubungan seksual. Selaput dara tiruan ini
dimasukkan ke dalam vagina wanita 15-20 menit sebelum melakukan hubungan
seksual agar terlihat bahwa hubungan seksual yang dilakukan merupakan
yang pertama kali karena mengeluarkan darah. Cairan merah serupa darah
itu biasanya masih menetap di daerah vagina wanita sampai 24 jam setelah melakukan hubungan seksual.
Jenis selaput darah
Sebenarnya, persepsi bahwa hubungan seksual
pertama kali harus mengeluarkan darah karena robekan selaput dara
merupakan pemahaman yang kurang tepat. Secara medis, selaput dara wanita
itu bermacam-macam jenisnya. Tiap wanita dapat memiliki jenis selaput
dara yang berbeda. Ada jenis selaput dara yang elastis dengan lubang
yang bulat tanpa penghalang dan ada yang tidak elastis meskipun tanpa
penghalang, ada yang bersekat atau ada yang berbentuk seperti jaring.
Berbagai jenis bentuk selaput dara ini
mempengaruhi terjadinya perdarahan pada saat hubungan seksual. Pada
selaput dara yang bentuknya elastis dan tidak rumit maka perdarahan
dapat saja tidak terjadi karena tidak terjadinya perlukaan jaringan atau
perlukaan tidak sampai mengeluarkan darah yang banyak. Sedangkan pada
bentuk selaput dara yang lebih rumit dan kurang elastis maka dapat
terjadi perdarahan pada saat terjadi hubungan seksual. Perdarahan yang
terjadi pun dapat bervariasi dari sedikit hingga agak banyak dan
terkadang beberapa wanita masih mengalami flek-flek perdarahan selama
2-3 hari berikutnya.
Bagaimana efek kesehatannya?
Karena selaput dara tiruan ini belum
diakui oleh badan kesehatan manapun, maka asal-usul pembuatan dan
bahannya juga belum diketahui secara jelas. Penjual benda ini mengklaim
bahwa bahan yang digunakan adalah selulosa larut air (sejenis serat),
albumin (sejenis protein) dan pewarna merah makanan. Namun kebenarannya
belum dapat dipastikan. Selain faktor keamanan karena jenis bahannya,
faktor keamanan karena sterilitas bahan juga belum dapat dipastikan.
Untuk itulah efek kesehatannya secara jangka pendek maupun jangka
panjang belum dapat diketahui dengan jelas.
Secara umum, segala penggunaan
produk-produk pada daerah genitalia perlu mendapatkan perhatian dan
kewaspadaan khusus karena memiliki potensi besar untuk menyebabkan alergi,
iritasi, dan peradangan. Jika bahan-bahan yang digunakan tercemar
bakteri-bakteri berbahaya maka kemungkinan terjadinya infeksi sangat
besar. Bahkan bila infeksi, iritasi maupun peradangan terjadi dalam
waktu lama maka terdapat potensi besar untuk terjadinya kanker pada
daerah genitalia wanita yaitu pada daerah bibir kemaluan, vagina, leher
rahim atau rahim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar