Senin, 08 Juli 2013

Kanker Payudara Pria Lebih Berbahaya dan Mematikan

kanker payudara pria.

Banyak pria belum mengetahui tentang penyakit ini. Umumnya, mereka tidak tersadar bahwa dirinya juga mempunyai kelenjar payudara yang sangat mungkin terkena kanker payudara pria.Sebenarnya penyakit Kanker Payudara Pria sudah ada sejak zaman dahulu kala, tetapi memang jumlah penderitanya sangat jarang dibanding perempuan. Boleh dibilang perbandingannya antara 1:1.000. Namun kini, tren kanker payudara pada pria cenderung naik. Pertengahan tahun 2012 lalu, American Cancer Society memperkirakan ada sekitar 2.200 kasus baru. Itu baru data di Amerika Serikat.
Onkologi Klinis dr. Aru Sudoyo tidak membantah adanya kenaikan tren kanker payudara pria. Dia menyebut, saat ini, semua jenis kanker memang meningkat. Jika dulunya sangat jarang, kini menjadi jarang. Penyebabnya dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari lingkungan dan gaya hidup yang makin tidak sehat, serta asupan makanan yang semakin banyak mengandung bahan kimia.
“Sekarang lihat saja berapa persen perusahaan bakso yang tidak memakai bahan kimia berbahaya seperti formalin? Jadi ya memang dalam kurun
waktu 10 tahun mendatang kanker pasti akan naik,” ujarnya. Faktor lainnya karena perkembangan teknologi kedokteran. Dengan peralatan dan kemampuan dokter yang semakin canggih, maka Kanker Payudara Pria akan lebih cepat terdeteksi dari pada dulu. Jadi jumlah pasien otomatis meningkat.

Kanker Payudara Pria Lebih Mematikan

Kanker pada pria mirip dengan yang terjadi pada wanita. Namun penelitian seorang ahli bedah payudara salah satu di San Francisco Amerika Serikat (AS), Dr. Jon Greif memberi laporan mencengangkan. Riset terbaru itu mengindikasikan, kanker payudara pria mungkin lebih mematikan ketimbang wanita. Hal itu karena biasanya, deteksinya lebih terlambat.
“Para pria selama ini tidak ada tekanan untuk selalu ‘peduli’ pada payudaranya, jadi mereka tidak tahu kalau mereka itu terkena sakit itu (kanker payudara),” kata Dr. Jon Greif. Mungkin juga, para pria kurang mendapat perawatan standar. Jadi, kebanyakan kemungkinan hidup pria dengan kanker payudara biasanya lebih rendah dua tahun dari wanita.
Jika dipersentasekan, harapan hidup para wanita dengan kanker payudara dalam jangka waktu lima tahun sekitar 83 persen, sedangkan pada pria hanya sekitar 74 persen. Menurut dr. Aru, harapan hidup lebih rendah itumungkin dipengaruhi oleh terlambatnya deteksi kanker. Seringnya,
diagnosis terhadap pasien pria sangat terlambat.
Mereka baru diketahui terkena Kanker Payudara Pria pada stadium lanjut. “Pasiennya tidak sadar, dokternya mungkin juga belum tahu. Jadi ya kondisinya biasanya lebih parah dari wanita,” katanya. Selain itu, sel kanker payudara pada pria umumnya menyebar lebih cepat. Penyebarannya juga lebih luas, yakni bisa sampai kelenjar getah bening.

Hasil Studi Kanker Payudara Pria

Dalam studinya, Greif membandingkan sekitar 13 ribu pasien pria dan lebih dari 1,4 juta pasien wanita. Para peneliti mengevaluasi karakteristik kanker dan tingkat kelangsungan hidup. Selain faktor usia, para peneliti juga mempertimbangkan etnis pasien tersebut, yang ternyata cukup pengaruh. Hasil penelitian menyebut, kanker payudara lebih mungkin menyerang orang kulit hitam.
Menurut studi itu, penyakit ini juga sangat jarang menyerang pada ras Hispanik. Namun Greif mengakui, temuannya ini mungkin tidak dapat dibuktikan dalam praktik klinis. Hal itu karena dalam studinya, Greif menggunakan pasien yang sudah meninggal dunia. Meski begitu, temuan ini tetap berharga untuk memberi penyadaran pada kaum pria.
American Cancer Society menyarankan agar kaum pria semakin waspada terhadap risiko penyakit ini. Mereka juga diharapkan lebih aware dengan gejalagejalanya.

Faktor Pemicu Payudara Pria

Pemicu terjadinya kanker payudara pria sebenarnya sama seperti pada wanita. Namun ada bagian-bagian dari pria yang membuatnya memiliki risiko penyakit ini.
  • Hormon Estrogen
    Hormon estrogen yang tinggi menyebabkan peningkatan pembelahan sel payudara. Kondisi ini meningkatkan risiko kelainan sel yang bisa berkembang menjadi sel kanker. Peningkatan hormon estrogen bisa disebabkan karena konsumsi obatobatan. Selain itu obesitas juga dapat
    menyebabkan peningkatan kadar estrogen, karena sel-sel lemak diubah tubuh menjadi estrogen.
  • Ginekomasti
    Ini adalah semacam gumpalan yang diakibatkan adanya peningkatan jaringan tisu pada organ payudara pria. Gumpalan ini lebih mudah ditemukan karena pria memiliki jaringan tisu lebih sedikit ketimbang wanita.
  • Genetik
    Gen BRCA1 dan BRCA2 diketahui sebagai penyebab dalam beberapa kasus kanker payudara. Mewarisi gen tersebut dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada pria. National Cancer Institute menyebut, seseorang dengan riwayat itu di keluarganya memiliki risiko terkena
    5-10 persen. American Cancer Society memperkirakan, satu dari lima pria dengan kanker ini bersaudara dekat dengan laki-laki atau perempuan yang juga terkena kanker payudara.
  • Radiasi
    Pria yang terkena radiasi di bagian dada memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara pria, dibandingkan pria yang belum pernah terkena radiasi. Penelitian ‘Male Breast Cancer Incidence Among Atomic Bomb Survivors’ menunjukkan, orang yang terkena radiasi bom atom di Jepang memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker payudara.
  • Usia
    Seperti pada wanita, kanker payudara pria juga dipengaruhi oleh usia. Biasanya, pria terdiagnosis penyakit ini pada usia 60 tahun hingga 70 tahun. Kasus pada pria berusia di bawah 35 tahun sangat jarang ditemukan. Namun bukan berarti tidak mungkin terjadi. Karena
    itu lebih baik tetap waspada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar