Selama
ini radiasi sinar ultraviolet diyakini sebagai pencetus kanker kulit terpopuler
di dunia. Namun dibalik keadaan tersebut, sinar ultraviolet memiliki manfaat
bagi higienitas pada produk sayur yang kita konsumsi. Radiasi sinar ultra
violet di Amerika sudah digunakan untuk mematikan unsur patogen baik untuk
tumbuhan maupun pada manusia. Menimbang hal tersebut agen disinfekta sering
menggunakannya untuk menghilangkan patogen pada produk pangan.
Food
and Drug Adminisstrasion (FDA) USA menyetujui penggunaannya sebagai
disinfektan, khususnya untuk perlakuan pasca panen yang digunakan pada
permukaan produk pangan. Penyinaran dengan sinar UV-C pada skala 240-260 nm
akan sangat efektif membasmi unsur patogen pada produk segar dibandingkan
disinfektan yang umum digunakan seperti chlorine atau ozone.
Sinar matahari ini dapat juga merusak struktur DNA namun pada beberapa jenis
mikroba, hal tersebut dapat didunakan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Hasil
penelitian menunjukan bahwa penggunaan UV-V sebagai perlakuan pada pasca panen
berhasil dengan baik dalam mengurangi agen-agen patogen. Sehingga mampu
mempertahankan kualitas produk.
Kelemahan
dari penggunaan UV-C ini, yaitu tidak dapat menembus kedalam, sehingga pada
implementasinya teknik ini hanya terbatas pada permukaan saja, khususnya pada
industri pangan. Disamping itu katalis dari oksidasi akan menyebabkan bau
tengik serta perubahan pada warna permukaan produk.
Yang
menjadi titik kritis pada pada saat teknik ini dikembangkan untuk sayuran
adalah penentuan dosis yang akan digunakan. Sehingga dosis, jarak dan lamanya
waktu penyinaran sangat berpengaruh dalam penggunaan sinar UVC yang efektif.
Penggunaan UV-C normalnya pada sayuran hanya diperbolehkan dalam dosis renda.
Food
Research International mempublikasikan hasil penelitiannya, menunjukan bahwa
radiasi UV-C pada dosis yang tepat dapat menurunkan mikroba patogen tanpa
mempengaruhi mutu pada produk selada. Sedangkan pada uji coba di buah semangka
menunjukan bahwa penggunaan UV-C lebih efektif dan lebih hemat dibanding
disinfektan yang lazim digunakan.
Oleh
karena itu radiasi sinar UV tidak selamanya dapat dinilai buruk, tetapi dilain
hal, sinar panas yang satu ini mengandung manfaat yang positif bagi sayuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar